Antusiasme Ribuan Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Tempat Relokasi Ikut Berpartisipasi Dalam Pilkada NTT di Tengah Tantangan Bencana Alam

Antusiasme Ribuan Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Tempat Relokasi Ikut Berpartisipasi Dalam Pilkada NTT di Tengah Tantangan Bencana Alam
Foto : Antusiasme Pengungsi Gunung Lewotobi Dalam Pilkada NTT

Flores Timur - Bpanbanten.com || Ribuan penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), menunjukkan semangat tinggi dalam mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) yang berlangsung di tempat pemungutan suara (TPS) relokasi. Kegiatan ini dilaksanakan di beberapa posko pengungsian, yang menjadi tempat perlindungan bagi mereka setelah bencana alam yang melanda.

Vicky Irak, seorang penyintas berusia 31 tahun asal Desa Boru, menyatakan, "Sejak pagi, kami sudah siap karena ingin menggunakan hak politik kami." Ia berada di TPS 002 Boru pada hari Rabu (27/11) dan mengapresiasi usaha penyelenggara pilkada yang telah berupaya memastikan para penyintas dapat menggunakan hak pilih mereka meskipun berada dalam kondisi darurat.

Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Berharap Pemimpin Baru Perhatikan Nasib Mereka

Vicky menambahkan, "Saya dapat undangan kemarin dari petugas," menegaskan pentingnya partisipasi dalam proses demokratis ini. Para penyintas berharap pemimpin yang terpilih—pasangan bupati-wakil bupati dan gubernur-wakil gubernur—akan lebih memperhatikan nasib mereka di masa depan. "Semoga pemimpin baru lebih perhatian kepada para pengungsi karena ekonomi kami macet total. Bagi yang relokasi, mereka mendapatkan rumah, tetapi kami yang tidak relokasi harus memperbaiki rumah yang rusak akibat material vulkanik," ungkapnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Flores Timur, Petrus Pedo Maran, melaporkan bahwa jalannya pilkada di daerah itu berlangsung aman dan lancar. Ia menjelaskan, "Kondisi penyelenggaraan pilkada di saat erupsi gunung berapi memiliki tantangan sendiri yang membutuhkan kolaborasi dan mitigasi yang cermat." Pemkab Flores Timur telah berkoordinasi dengan Pemkab Sikka untuk memobilisasi para penyintas yang memilih mengungsi di beberapa wilayah di Kabupaten Sikka dan daerah perbatasan.

Untuk mendukung mobilisasi ini, dua unit bus dari Pemkab Flores Timur dan satu kendaraan dari Basarnas dikerahkan. Para pengungsi yang telah diminta berkumpul di Kantor Camat Alok Timur dan Kangae di Kabupaten Sikka, kemudian diarahkan ke 22 TPS relokasi yang telah disediakan oleh KPU Flores Timur.

"Tim juga menyisir wilayah perbatasan dengan kendaraan, tantangannya adalah posisi pengungsi yang tidak terpusat tetapi tersebar," tambah Petrus. Para pengungsi diarahkan ke TPS yang telah ditentukan, di mana 22 TPS relokasi tersebar di tiga kecamatan: Wulanggitang, Titihena, dan Ile Bura.

Sebanyak 22 TPS relokasi dibentuk di berbagai posko terpusat, termasuk Posko Konga dengan empat TPS, Posko Lewolaga juga empat TPS, dua TPS di Posko Bokang, dan lain-lain. Total pemilih yang telah didata oleh KPU Flores Timur untuk 22 TPS relokasi ini berasal dari dua kecamatan, yaitu Wulanggitang dan Ile Bura, dengan jumlah keseluruhan mencapai 4.145 orang pemilih.

Dengan semangat dan harapan yang tinggi, para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menunjukkan bahwa meskipun dalam masa sulit, partisipasi dalam demokrasi tetap menjadi prioritas. Harapan mereka adalah pemimpin yang terpilih akan mendengar dan memenuhi kebutuhan serta harapan mereka di masa depan.

Asep

0 Komentar