Gunakan Material Bekas Pembangunan Irigasi Perpompaan Dinas Pertanian Desa Sindangsari Diduga Bermasalah |
Lebak - bpanbanten.com || Realisasi kegiatan pembangunan irigasi Perpompaan dari Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Banten didesa Sindangsari kecamatan Sajira diduga bermasalah dan tidak sesuai dengan speknya.
Menurut salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya menerangkan bahwa semua pihak yang berkaitan dengan pengawasan dalam pembangunan yang dananya berasal dari negara harus turun tangan untuk mengecek langsung kegiatan pembangunan Irigasi Perpompaan di desanya yang kegiatannya dilakukan oleh kelompok tani.
Hal tersebut dapat terlihat dari pembangunan rumah pompa yang menggunakan batu bata bekas sisa dari puing-puing rumah warga di kampung Somang yang ditinggalkan akibat terdampak pembangunan bendungan Karian sehingga realisasi dari program tersebut terkesan bukan dari bantuan dari pemerintah.
"Rumah pompanya dibangun dari bata bekas puing rumah-rumah dikampung Somang desa Sukarame", terangnya.
Sedangkan mengenai mesin yang digunakan untuk penyedotan air dari sungai mereka menggunakan mesin untuk traktor bukan mesin sedot air.Jadi realisasi dari program tersebut sangat aneh karena menggunakan material bekas dan mesin yang digunakan bukan peruntukannya sehingga kegiatan itu terkesan lepas dari pengawasan dan tidak didampingi oleh konsultan.
Berdasarkan kondisi itu seharusnya Dinas Pertanian Kabupaten Lebak bertanggung jawab dan tidak tutup mata karena anggarannya menggunakan duit rakyat serta Aparatur Penegak Hukum (APH) juga turun tangan lakukan pemeriksaan.
"Ini sangat aneh sudah seharusnya pihak Dinas Pertanian Kabupaten Lebak dan APH turun tangan pada realisasi program tersebut". pungkasnya.
Sedangkan menurut H.Sukmadi ketua kelompok tani Hegar Desa Sindangsari ketika dikonfirmasi dikantor desa dan dihadiri juga oleh Kepala Desa dan lainnya, mengakui bahwa untuk pembangunan rumah pompa pada program tersebut menggunakan material bekas berupa batu bata bekas yang berasal dari kampung Somang desa Sukarame, hal itu akibat ketidak tahuan nya.
"Penggunaan bata bekas itu karena ketidak tahuan dan ketidak pahaman saya", tukasnya.Rabu(21/8/2024).(Fik).
0 Komentar