Presiden Prabowo Subianto Memerintahkan Pembongkaran Pagar Laut Misterius di Kabupaten Tangerang, Banten oleh TNI Angkatan Laut

Presiden Prabowo Subianto Memerintahkan Pembongkaran Pagar Laut Misterius di Kabupaten Tangerang, Banten oleh TNI Angkatan Laut
Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang

Tangerang - Bpanbanten.com || Dalam langkah yang dianggap krusial untuk mendukung kesejahteraan nelayan, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan TNI Angkatan Laut untuk membongkar pagar laut misterius yang membentang sepanjang 30,16 km di Kabupaten Tangerang, Banten. Pembongkaran resmi dimulai Sabtu pagi, dengan penekanan untuk membuka akses bagi nelayan yang selama ini terhambat.

Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Danlantamal) III Jakarta, Brigjen Harry Indarto, menyampaikan bahwa perintah langsung dari Presiden tersebut diteruskan melalui Panglima TNI Angkatan Laut. "Kita harus membuka akses khususnya kepada nelayan yang keluar masuk," ujarnya saat konferensi pers di Tanjung Pasir, Tangerang.

Brigjen Harry menargetkan bahwa dua kilometer dari panjang total pagar laut akan dibongkar pada hari ini. "Rasanya mustahil kalau sehari kita lakukan 30 kilometer, kita susun mekanismenya. Target saya hari ini minimal dua kilometer," tambahnya. Pembongkaran ini melibatkan kolaborasi antara TNI Angkatan Laut, nelayan, dan warga setempat, menunjukkan sinergi yang baik antara institusi pemerintah dan masyarakat.

Anggota TNI Angkatan Laut dan nelayan telah bergerak menuju lokasi pembongkaran menggunakan beberapa perahu, baik kapal nelayan maupun kapal milik TNI. Kegiatan ini tidak hanya menjadi aksi pembongkaran, tetapi juga momen kebersamaan antara TNI dan masyarakat.

Sebelumnya, pada 9 Januari 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menutup pagar laut ini. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Pung Nugroho Saksono, mengungkapkan bahwa penutupan dilakukan atas perintah Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.

Pagar laut misterius ini pertama kali terungkap oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten, Eli Susiyanti. Ia menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga mengenai pembangunan tembok laut tersebut pada 14 Agustus 2024. Pembangunan ini dilaporkan telah menghancurkan wilayah pesisir yang meliputi 16 desa di 6 mukim, dengan dampak langsung terhadap 3.888 masyarakat pesisir yang beraktivitas sebagai nelayan dan 502 petani di daerah tersebut.

Keberadaan pagar laut ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat pesisir. Banyak nelayan yang merasa terhambat dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari. Dengan adanya pembongkaran ini, diharapkan akses bagi nelayan akan semakin terbuka, sehingga mereka dapat melanjutkan aktivitas mereka tanpa hambatan.

Brigjen Harry menegaskan, "Kami berharap dengan pembongkaran ini, nelayan bisa kembali beraktivitas dengan leluasa, dan kehidupan masyarakat pesisir dapat pulih seperti sedia kala." Proses pembongkaran akan terus dipantau dan diharapkan berjalan lancar demi kepentingan masyarakat lokal.

Kegiatan pembongkaran pagar laut misterius ini menjadi simbol harapan bagi masyarakat pesisir di Tangerang, yang selama ini berjuang untuk mempertahankan mata pencaharian mereka. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan TNI Angkatan Laut, diharapkan kehidupan mereka dapat kembali normal dan berkelanjutan.

Tim Redaksi

0 Komentar