Pemerintah Diminta Peduli Kondisi MA Mathla'ul Anwar Cikareo Cigemblong

Pemerintah Diminta Peduli Kondisi MA Mathla'ul Anwar Cikareo Cigemblong
Kondisi MA Mathla'ul Anwar Cikareo Cigemblong

Lebak - bpanbanten.com || Kondisi Madrasah Aliyah (MA) Mathla'ul Anwar Cikareo yang berada di Desa Wangun jaya kecamatan Cigemblong kabupaten Lebak Banten saat ini kondisinya sangat memperhatikan pemerintah dipinta peduli. 

Menurut Ujang salah seorang warga setempat mengungkapkan bahwa kondisi sekolah MA Mathla'ul Anwar yang ada di desanya saat ini kondisinya sudah sangat memperihatinkan sehingga terkesan dianak tirikan oleh pihak pemerintah.

Pemerintah Diminta Peduli Kondisi MA Mathla'ul Anwar Cikareo Cigemblong
Pemerintah Diminta Peduli Kondisi MA Mathla'ul Anwar Cikareo Cigemblong

"Mungkin karena ada dipelosok sekolah ini tidak dianggap ada oleh pemerintah", ungkapnya (5/1/2024).

Masih menurutnya bahwa kehadiran sekolah tersebut benar-benar sangat dibutuhkan oleh para siswa karena hanya Sekolah tersebutlah yang terdekat namun kondisinya sangat memperihatinkan karena mungkin ketidak mampuan dari pihak pengelola sekolah dan tidak adanya bantuan dari pemerintah sehingga kondisi bangunannya sangat tidak layak untuk sebuah sekolah.

"Sekolah tersebut terbuat dari bambu dan beratap daun rumbia dan berlantaikan tanah dan karena tidak ada bantuan dari pemerintah akhirnya bangunan tersebut hancur termakan usia kondisinya sangat memperihatinkan ", tambahnya.

Berdasarkan kondisi tersebut ia selaku warga berharap pemerintah memberikan kepeduliannya terhadap sekolah tersebut sehingga para muridnya dapat belajar dengan layak seperti murid-murid yang ada di sekolah-sekolah di daerah lain di Kabupaten Lebak provinsi Banten. 

"Semoga masih ada kepedulian dari pihak pemerintah, sehingga para muridnya bisa belajar dengan tenang dan nyaman", harap nya.

Sementara Marsudi Kepala Sekolah ketika dikonfirmasi mengungkapkan bahwa MA.Mathla'ul Anwar Cikareo berdiri pada tahun 2011 yang merupakan Filial dari Sekolah Mathla"ul Anwar Sukamaju diKecamatan Cijaku dan pada tahun 2022 telah memisahkan diri dari induk dan juga sudah memiliki Ijin Operasional (IJOB) sendiri.

Karena terbentur biaya kami mendirikan bangunan yang digunakan sebagai ruang kelas dengan ala kadarnya terbuat dari bambu dan beratap daun rumbia dan lantainya pun masih tanah, dan karena ketidak mampuan kami sebagai pengelolaan akhirnya ruang-ruang kelas tersebut hancur termakan usia.

"Bukan tidak mau memberikan pasilitas yang layak untuk para murid tapi memang tidak punya biayanya", ungkap Marsudi.

Berdasarkan hal tersebut ia selaku kepala sekolah sangat berharap kepada Pemerintah kabupaten Lebak atau Pemerintah Provinsi Banten agar mau peduli membantu membangunkan sekolahnya menjadi layak untuk tempat belajar.

"Mudah-mudahan Pemerintah memberikan bantuan pembangunan ruang - ruang di sekolah kamu sehingga para murid dapat belajar dengan layak."tukasnya.


(Fik)

0 Komentar