Dadan Hindayana Kepala BGN Lapor kepada Presiden Prabowo Mengenai Insiden Keracunan Menu Makan Bergizi Gratis di SDN Dukuh 03 Sukoharjo dan Langkah Perbaikan Program

Dadan Hindayana Kepala BGN Lapor kepada Presiden Prabowo Mengenai Insiden Keracunan Menu Makan Bergizi Gratis di SDN Dukuh 03 Sukoharjo dan Langkah Perbaikan Program
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana
Jakarta - Bpanbanten.com || Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memenuhi panggilan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan untuk mendiskusikan kemajuan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pertemuan ini berlangsung di tengah perhatian publik terkait insiden keracunan yang melibatkan siswa di Sukoharjo, Jawa Tengah.

"Ya kami dipanggil untuk membicarakan masalah program Makan Bergizi Gratis," ungkap Dadan di Kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat, 17 Januari 2025. Salah satu agenda penting dalam pertemuan tersebut adalah laporan mengenai insiden keracunan yang terjadi di SDN Dukuh 03 Sukoharjo pada Kamis, 16 Januari 2025. Dadan menyampaikan bahwa sekitar 40 siswa mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi menu yang disediakan dalam program MBG.

Dadan menjelaskan bahwa penyebab keracunan tersebut berasal dari kesalahan dalam pengolahan ayam, yang merupakan salah satu menu dalam program tersebut. "Akan kami laporkan (soal insiden keracunan MBG di Sukoharjo)," kata Dadan, menegaskan pentingnya transparansi dalam menangani masalah ini. Ia menambahkan bahwa petugas kesehatan bertindak cepat setelah menerima laporan tentang anak-anak yang menunjukkan gejala mual dan muntah.

Menu yang didistribusikan kepada siswa ditarik dari peredaran dan diganti dengan opsi yang lebih aman, seperti telur rebus, menggantikan hidangan ayam krispi yang diduga menjadi penyebab keracunan. Saat ditanya apakah insiden ini disebabkan oleh kesalahan teknis dalam penyajian menu MBG, Dadan mengakui adanya masalah dalam aspek pengolahan. "Teknis pengolahan. Detailnya menyusul, ya," katanya.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program prioritas dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program ini secara resmi diluncurkan pada Senin, 6 Januari 2025, di 190 titik wilayah Indonesia. Dalam tahap awal, program ini ditargetkan akan menjangkau sekitar 3 juta penerima manfaat dalam tiga bulan pertama, dan ditingkatkan menjadi 6 juta penerima manfaat pada tiga bulan berikutnya.

Penerima manfaat program MBG mencakup berbagai kelompok, antara lain anak-anak usia Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Untuk mendukung pelaksanaan program ini, sebanyak 937 dapur umum telah disiapkan di berbagai daerah untuk memastikan distribusi makanan bergizi kepada masyarakat yang membutuhkan.

Dadan Hindayana menegaskan bahwa insiden keracunan ini menjadi pelajaran penting bagi pelaksanaan program MBG ke depan. BGN berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pengolahan dan penyajian makanan agar kejadian serupa tidak terulang. Dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, diharapkan program MBG dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan masyarakat Indonesia.

Asep

0 Komentar